Apa Itu Data Center ? | | Sharing Session oleh Pak Pandu

1.    Data Center ?

Data center (pusat data) adalah fasilitas fisik atau ruang khusus yang dirancang dan dilengkapi untuk menyimpan, mengelola, dan mengoperasikan perangkat keras komputer, perangkat jaringan, sistem penyimpanan data, serta komponen teknologi informasi lainnya. Fasilitas ini berfungsi sebagai pusat pengolahan dan penyimpanan data, serta sebagai titik pusat untuk menjalankan aplikasi bisnis, layanan IT, dan operasi teknologi informasi yang kritis. 

2.   Tingkatan Tier Data Center

Tingkatan tier data center terbagi menjadi empat tingkatan meliputi maintenance, power, cooling dan fault capabilities. Setiap tingkat bersifat progresif, artinya tingkat yang lebih tinggi memiliki fitur yang dimiliki tingkat di bawahnya.

Berikut penjelasan mengenai 4 tier data center:

1. Tier 1 – Basic Capacity

Tier 1 merupakan standar data center dengan jalur distribusi non-redundant. Artinya data center tier satu hanya dilayani oleh 1 jalur distribusi dan 1 uplink per-server. Data center tier 1 kebanyakan dimiliki oleh perusahaan yang memiliki data center sendiri. Tingkat uptime dalam setahun dibatasi 99,671% atau sekitar 28,8 jam dalam satu tahun.

Persyaratan untuk data center tier 1 meliputi:

  • Genset untuk antisipasi pemadaman listrik
  • Perangkat UPS
  • Peralatan pendinginan khusus seperti raised floor

Ketersediaan genset, UPS dan raised floor ini sifatnya opsional, tetapi lebih baiknya memang ada untuk backup.

2. Tier 2 –  Redundant Capacity

Tier 2 data center pada dasarnya mirip dengan tier 1, yang membedakan semuanya sudah memiliki redundant (sumber daya cadangan). Data center tier dua harus memiliki UPS, generator cadangan dan raised floor untuk pendinginan. Tingkat uptime server tier 2 dibatasi 99,741% atau sekitar 22 jam dalam satu tahun.

Beberapa persyaratan untuk tier 2 meliputi:

  • Generator listrik
  • Pendinginan dengan raised floor
  • UPS
  • Penyimpanan energi
  • Peralatan penolak panas,
  • Tangki bahan bakar
  • Sel bahan bakar
  • Pompa

Jika terjadi gangguan, tier 2 harus dilakukan shutdown sampai proses selesai.

3. Tier 3 – Concurrently Maintainable

Tier 3 memiliki persyaratan seluruh data center harus memiliki lebih dari satu sumber listrik dan jaringan sehingga tidak ada shutdown. Tingkat uptime server juga dibatasi maksimal 99,982% atau sekitar 1,5 jam dalam satu tahun. Untuk urusan uptime server antara tier 2 dan tiga terpaut perbedaan yang cukup jauh. Untuk tier 3 keatas, saat terjadi maintenance atau penggantian komponen tidak perlu dilakukan shutdown.

4. Tier 4 – Fault Tolerant

Tier 4 data center merupakan level tier tertinggi dengan uptime server minimal 30 menit dalam satu tahun atau uptime server 99,995%. Secara persyaratan tidak berbeda jauh dari tier 3, tetapi dari segi pendinginan, UPS dan generator cadangan memiliki jalur khusus untuk mengeluarkan udara panas. Tingkat keamanannya lebih tinggi karena dipantau 24 jam sehingga aman dari gangguan teknis dan non-teknis. Jika kita berbicara masalah biaya, untuk membangun data center dengan tier 4 memiliki biaya yang paling besar dan membutuhkan waktu yang lebih lama.




0 Komentar